Catatan Albar

KETIKA putrinya masih kecil dan menderita sakit, seorang ayah menimang anaknya terus menerus di malam hari. si kecil terus saja terjaga. satu-satunya cara menidurkannya adalah mengendongnya di bahu  sambil berjalan sambil mondar-mandir di kamar seraya mendendangkan lagu kesayangan dengan lembut. jika sang ayah berhenti bernyanyi dan coba menurunkanya dari gendongan, si kecil serta merta terbangun dan menagis lagi.

      Semalam suntuk, sekitar 8 jam,sang ayah mengendong dan terus bernyanyi. sykurlah, demam si kecil menurun. saat fajar menyingsing barulah si anak tertidur.

 

     Tentu saja si ayah benar-benar letih. punggungnya sakit, kakinya pegal, tengorokan serak, kepalanya pening, sementara ia harus segera bekerja.

    

      Beberapa tahun kemudian, si ayah menceritakan kejadian tersebut pada si buah hati. si anak bertanya, " papa tidak kesal padaku saat itu?"

     Si ayah terkejut mendengar pertanyaannya, karena perasaan itu tidak terlintas di benaknya. " kesal padamu?" si ayah balik  bertanya.

     " sayang, papa tidak mampu mengungkapkan cinta padamu lebih dari itu! kenangan indah itu tidak akan pernah papa lupakan, " lanjutnya.

****

SEORANG laki-laki tua tergeletak tak berdaya di sebuah kursi roda sebuah apartemen mewah. ubannya sudah memenuhi kepala. tubuh tingi besarnya berbalut keriput yang tergurat begitu jelasnya. Nafasnya turun-naik. seorang dokter perempuan berada di sampingnya.

    Si Dokter menyadari  tak akan mamnpu memindahkan sang pasien ke atas sofa. iapun meminta bantuan seorang  pemuda yang sedang membaca buku tak  jauh dari tempat itu. dari garis wajahnya, kemungkinan besar pemuda itu adalah anak lelaki si pasien.

   Cukup mengagetkan. sang pemuda itu seakan akan mengangkat sebatang pohon. ia melakukan pekerjaan itu tanpa senyuman, sapaan lembut, ataupun tatapan mata penuh kasih.

    Seorang lelaki setengah baya tiba-tiba datang dan bergegas membantu sang pemuda meletakkan pasien tua itu ke atas sofa. laki-laki ini adlah pembantu yang sudah cukup lama menyerttai keluarga itu. pembantu inilah yang tadi menelepon sang dokter agar memeriksa sang pasien.

     Sejurus kemudian pemuda itu asik dengan bukunya. sementara pembantu kemudian bercerita panjang lebar.Katanya , hubungan ayah dan anak tersebut memang sangat tidak harmonis. sikap sang anak begitu dingin, sebab seperti itu pula sang ayah memperlakukannya sewaktu kecil. sang ayah sangat kaku, keras, bahkan seringkali kurang peduli pada anak lelaki itu.

***

KISAH di atas mungkin bisa menjadi bahan pelajaran. rasa cinta seorang ayah begitu besar pada kisah pertama akan membuat siapapun terharu, terlebih bagi yang mengalaminya. kisah itu akan senagtiasa bersemayam di hatinya.

    Begitupun sang pemuda yang tak memiliki rekaman expresi cinta sang ayah pada dirinya. iapun tak bisa mengepresikan rasa cinta itu pada ayahnya. ayah itu tak menyadari bahwa ia tak pernah merawat dan memupuk pohon cinta di hati anaknya. Akibatnya, iapuntak mendapatkan buah cinta itu di hari tuanya.